Stunting dan Wasting
By: Dr. Katherine Gunawan
Apa itu Wasting dan Stunting?
- Wasting adalah kondisi dimana seorang anak mengalami berat badan yang rendah bila dibandingkan dengan tinggi badannya (BB/TB), dan atau lingkar lengan atas (LILA) kecil. Anak yang mengalami wasting dapat digolongkan kedalam gizi kurang atau gizi buruk dan anak akan tampak kurus atau sangat kurus.
- Stunting adalah kondisi dimana seorang anak memiliki tinggi badan yang pendek bila dibandingkan dengan usianya akibat oleh kekurangan gizi kronis (jangka Panjang). Anak berisiko stunting jika mengalami kekurangan gizi sejak dari dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun, atau sering disebut sebagai 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK).

Sumber: UNICEF Indonesia — “Stunting & Wasting: Sama atau Beda”
Hubungan antara Wasting dan Stunting
Wasting dan stunting adalah masalah gizi yang saling terkait, dimana kedua bentuk masalah gizi ini memiliki faktor risiko yang sama dan saling memperburuk kondisi satu dan lainnya. Selain risiko kematian yang tinggi, anak wasting yang tidak ditangani dengan baik berisiko 3 kali lebih tinggi menjadi stunting dan anak stunting berisiko 1,5 kali lebih tinggi menjadi wasting dibandingkan dengan anak gizi baik. Risiko kematian akan meningkat jika anak mengalami dua permasalahan gizi ini (wasting dan stunting) secara bersamaan
Penyebab Wasting dan Stunting
1. Kurangnya asupan bila dibandingkan dengan usia anak
2. Imunisasi tidak lengkap
3. Tidak menerapkan pola hidup bersih dan sehat
4. Balita sakit tidak cepat tertangani/ infeksi berulang
5. Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai kesehatan dan gizi saat sebelum hamil, saat hamil dan setelah melahirkan
Dampak Wasting dan Stunting
Dampak Jangka Pendek:
- Gangguan pertumbuhan fisik seperti berat badan kurang (kurus) dan tinggi badan tidak sesuai usia (pendek/stunting).
- Daya tahan tubuh melemah sehingga anak lebih mudah terserang penyakit.
Dampak Jangka Panjang:
- Gangguan perkembangan otak yang dapat menurunkan kemampuan kognitif dan kecerdasan (IQ menurun).
- Meningkatkan risiko masalah kesehatan di kemudian hari, seperti obesitas dan sindrom metabolik (diabetes melitus, penyakit jantung, kanker, dan lainnya).
- Risiko kematian meningkat apabila tidak ditangani dengan baik.
Pencegahan Wasting & Stunting
- Meningkatkan status gizi ibu sejak masa kehamilan.
- Memberikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, dan melanjutkan ASI hingga usia 2 tahun.
- Memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) dengan jumlah dan kualitas gizi yang adekuat.
- Rutin memantau tumbuh kembang anak di dokter
- Melengkapi imunisasi sesuai jadwal rekomendasi IDAI.
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Referensi:
1. UNICEF Indonesia. “Stunting & Wasting: Sama atau Beda”. Diakses 18 Nov 2025 dari https://www.unicef.org/indonesia/id/gizi/artikel/stunting-wasting-sama-atau-beda. UNICEF
2. World Health Organization. Child malnutrition: Stunting among children under 5 years of age. Diakses 18 Nov 2025 dari https://www.who.int/data/gho/indicator-metadata-registry/imr-details/72. World Health Organization
3. National Center for Biotechnology Information (NCBI) Bookshelf. Stunting, Wasting, and Micronutrient Deficiency Disorders – Disease Control Priorities in Developing Countries. Washington (DC): The International Bank for Reconstruction and Development / The World Bank; 2006. Diakses 18 Nov 2025 dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK11761/.