
SKABIES
Reviewed by: dr. Kieran Abraham Nugroho
Skabies
Skabies atau dikenal sebagai kudis adalah penyakit infeksi pada kulit yang disebabkan oleh parasit tungau Sarcoptes scabiei. Gejala yang ditimbulkan skabies berupa ruam kulit yang sangat gatal terutama pada malam hari pada area tempat tungau bersarang. Penyakit ini sangat mudah menular melalui kontak langsung ataupun dari perantara benda yang terkontaminasi dengan tungau, sehingga pengobatan biasanya juga dilakukan pada orang yang tinggal serumah atau orang yang kontak dekat dengan penderita. Pengobatan skabies cukup mudah dengan krim yang dapat mengeradikasi tungau tersebut, namun gejala gatal masih dapat menetap selama beberapa hari setelah pengobatan.
Penyebab Skabies
Skabies disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei var. Hominis yang berukuran sangat kecil dan sulit dilihat dengan mata telanjang. Tungau betina menggali sarang berupa terowongan di bawah kulit dan meletakkan telurnya disana. Telur menetas dalam 3-4 hari lalu larva tungau akan berpindah ke permukaan kulit dan tumbuh dewasa dewasa. Rasa gatal disebabkan oleh reaksi alergi tubuh terhadap tungau, telur, dan kotorannya. Penyebaran tungau ini dari orang ke orang dapat terjadi melalui kontak kulit maupun melalui pakaian, handuk, tampat tidur, atau barang lain yang terkontaminasi tungau setelah dipakai oleh penderita skabies.
Gejala Skabies
Gejala skabies umumnya muncul dalam 4-6 minggu setelah terjadi investasi tungau di kulit. Area kulit yang umumnya terkena adalah area dengan kulit yang tipis atau area lipatan seperti sela-sela jari tangan, sela-sela jari kaki, selangkangan, siku bagian dalam, pergelangan tangan, dan beberapa area kulit lainnya. Gejala dan tanda yang ditimbulkan dapat berupa:
· Gatal pada lokasi tungau bersarang, gatal biasanya bertambah pada malam hari
· Ruam kulit berupa garis dan benjolan/lepuh kemerahan pada kulit
· Luka akibat garukan (ekskoriasi)
· Iritasi dan peradangan pada kulit
Untuk menegakkan diagnosis skabies diperlukan pemeriksaan oleh dokter, dimana dokter akan menanyakan gejala, melihat tampilan klinis dari area kulit yang dikeluhkan, dan dapat dilakukan pemeriksaan tambahan seperti mengambil sampel kerokan kulit untuk diperiksa dibawah mikroskop untuk mencari tungau atau telurnya.
Pengobatan skabies umumnya menggunakan krim atau obat oral yang dapat membunuh tungau dan telurnya. Dokter biasanya akan memberikan krim yang dioleskan ke seluruh tubuh dan dibiarkan selama minimal 8 hingga 14 jam sebelum dapat dibilas. Pada kasus tertentu yang berat dokter akan memberikan obat oral untuk mengeradikasi tungau dan telur skabies. Karena skabies sangat mudah menyebar, maka disarankan untuk mengobati semua anggota rumah tangga dan kontak dekat lainnya, bahkan jika mereka tidak memiliki gejala skabies.
Beberapa obat yang umumnya digunakan dalam mengobati skabies:
· Krim Permetrin
Krim permetin 5% merupakan obat yang paling umum digunakan dalam tatalaksana skabies, dimana bahan kimia yang terkandung di dalamnya dapat membunuh tungau dan telur dari skabies. Krim ini juga aman digunakan oleh semua orang kecuali anak dibawah usia 2 bulan.
· Krim Sulfur
Krim sulfur merupakan alternatif pengobatan skabies yang dioleskan ke seluruh tubuh lalu dibiarkan semalaman sebelum dibilas, penggunaan krim ini biasanya perlu diulangi beberapa kali. Krim ini aman digunakan pada semua orang, akan tetapi karena baunya yang tajam dan meninggalkan bercak pada pakaian sering menimbulkan ketidaknyamanan pada pemakainya.
· Ivermectin
Ivermectin merupakan obat makan yang biasa digunakan pada penderita skabies yang berat atau sulit sembuh dengan terapi lainnya. Penggunaan obat ini perlu banyak pertimbangan karena tidak dapat diberikan pada semua orang, sehingga diperlukan konsultasi dengan dokter yang menangani.
Gejala rasa gatal mungkin dapat menetap selama beberapa hari sampai minggu, walaupun obat yang membunuh tungau dan telurnya sudah diberikan. Obat lain seperti antihistamin dapat dipakai untuk menggurangi gejala gatal yang dialami, serta pemberian antibiotik dapat dipertimbangkan jika terdapat infeksi lain akibat bakteri.
Pencegahan Skabies
Untuk mencegah terinfeksi tungau skabies berulang dan mencegah tungau menyebar ke orang lain dapat dilakukan langkah-langkah seperti:
· Menhindari kontak langsung dengan penderita skabies
Tungau skabies dapat dengan mudah berpindah dari orang ke orang melalui kontak kulit langsung, sehingga menghindari kontak langsung dapat mencegah perpindahan tungau.
· Mencuci semua pakaian dan seprai tempat tidur
Suhu panas dapat membunuh tungau dan telurnya, sehingga disarankan untuk mencuci pakaian, handuk, dan seprai tempat tidur dengan air panas dan sabun lalu menggeringkannya.
· Membersihkan rumah dangan penyedot debu
Membersihkan rumah merupakan tindakan yang dianjurkan untuk mencegah penyebaran skabies yang terdapat pada perabotan seperti sofa, karpet, atau furnitur lain yang mungkin memiliki sisik atau kerak kulit yang mengandung tungau skabies.
· Membuat tungau mati kelaparan
Tungau akan mati setelah beberapa hari tanpa sumber makanan. Tindakan memasukkan barang yang tidak dapat dicuci dalam kantong plastik yang diikat rapat lalu dibiarkan pada tempat yang terisolasi seperti garasi atau ruangan kosong selama setidaknya seminggu dapat membunuh tungau.
Kapan harus ke dokter?
· Jika memiliki gejala skabies, karena penanganannya memerlukan diagnosis dan tatalaksana yang tepat dari dokter.
· Jika penderita skabies lebih dari satu orang atau terus bertambah dalam satu lingkungan tempat tinggal, agar dapat dilakukan skrining dan pengobatan pada semua orang yang beresiko terinfestasi tungau scabies, sehingga rantai penularannya dapat diputus.
Referensi:
1. Mayo Clinic, 2022; Scabies (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/scabies/symptoms-causes/syc-20377378)
2. Rachel L. Murray; Jonathan S. Crane., NCBI, 2023; Scabies (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544306/)
3. WHO, 2023; Scabies (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/scabies)