Puasa Ramadhan dan Diabetes

Puasa Ramadhan dan Diabetes

Puasa bagi penderita diabetes bukanlah sesuatu yang dilarang secara mutlak. Namun diperlukan beberapa persiapan matang agar puasa dapat berjalan dengan lancar dan aman. Simak artikel berikut untuk mengetahui tips bagi pasien diabetes saat menjalani puasa Ramadhan.

Sumber Gambar : iStockphoto

Oleh : dr. Rifal Rinaldi, Sp.PD

Spesialis Penyakit Dalam
RS Aminah, Tangerang

Puasa Ramadhan adalah satu dari lima rukun Islam dimana syariat ini diwajibkan bagi yang seluruh muslim yang mampu menjalankannya. Pihak-pihak yang dikecualikan dalam kewajiban berpuasa diantaranya anak-anak yang belum mengalami masa pubertas, perempuan yang sedang mengalami haid, orang yang lanjut usia, orang yang sakit dan orang yang sedang dalam perjalanan jauh. Dalam kasus orang sakit, tidak semua orang sakit yang wajib dibebaskan dari kewajiban berpuasa. Syaratnya adalah apabila dengan melakukan puasa dapat membahaya kesehatan diri.

[1] Diabetes adalah jenis penyakit menahun (kronis) berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula melebihi batas normal. Puasa bagi penderita diabetes bukanlah sesuatu yang dilarang secara mutlak. Dalam beberapa kasus, puasa malah disarankan untuk penderita diabetes. [2]Puasa, baik puasa Ramadhan maupun puasa intermiten berpengaruh tehadap penurunan gula darah.

Bagi penderita diabetes, menghadapi puasa Ramadhan perlu persiapan yang matang agar puasa yang dijalankan dapat berjalan lancar dan aman. Hal ini berkaitan dengan beberapa resiko yang dihadapi oleh penderita diabetes saat Ramadhan, diantaranya hipoglisemia (kadar gula darah yang rendah), hiperglisemia (kadar gula darah yang tinggi), ketoasidosis diabetik (suatu kondisi kegawatan pada diabetes), dehidrasi dan trombosis.

Pasien diabetes dianggap aman berpuasa bila :

  • Kadar gula darah terkontrol
  • Tidak menggunakan suntikan insulin lebih dari 2 kali sehari
  • Fungsi hati/liver baik
  • Fungsi ginjal baik
  • Tidak ada gangguan pembuluh darah otak yang berat
  • Tidak ada kelainan pembuluh darah
  • Cadangan lemak tubuh cukup

Sedangkan pasien diabetes yang dianggap tidak aman berpuasa adalah pasien dengan :

  • Diabetes tipe 1 yang sulit terkendali
  • Menggunakan insulin lebih dari 2 kali sehari
  • Gula darah yang tidak terkendali
  • Yang pernah mengalami koma ketoasidosis
  • Yang sedang hamil
  • Yang pernah mengalami hipoglikemia 2 kali selama bulan ramadhan sebelumnya atau 3 bulan sebelum ramadhan

Dengan demikian, bagi penderita diabetes disarankan untuk berkonsultasi dahulu ke dokter agar dapat dianalisa kelayakannya dalam menjalankan puasa ramadhan serta diberikan panduan penggunaan obat-obatan diabetes saat berpuasa.

Berikut adalah beberapa kiat bagi pasien diabetes yang dianggap aman berpuasa :

1. Periksa gula darah secara teratur. Dengan memonitor gula darah saat berpuasa, dapat menghindari kondisi hipoglisemia. Memonitor gula darah disarankan di saat siang hari atau bila pasien merasakan gejala lemas, gemetaran atau keluar keringat dingin saat berpuasa.

2. Atur pola makan yang baik

  • Jangan melewatkan makan sahur.

    Makan sahur merupakan asupan yang sangat penting untuk cadangan energi selama berpuasa, melewatkannya berpotensi terjadinya hipoglisemia.

  • Tetap makan 3 kali sehari.

    Makan pagi dapat digantikan dengan makan sahur, makan siang digantikan dengan saat berbuka dan makan malam digantikan dengan makan sesudah tarawih.

  • Konsumsi air minum yang cukup.

    Untuk menghindari dehidrasi saat berpuasa, disarankan untuk konsumsi air putih yang cukup saat berbuka, setelah berbuka dan saat makan sahur.

  • Hindari konsumsi gorengan yang banyak.
  • Hindari mengkonsumsi makanan yang manis dan berkarbohidrat tinggi saat berbuka. Disarankan untuk makan makanan dengan glikemiks indek rendah diantaranya nasi merah, roti gandum, buah-buahan dan sayuran.

3. Tetap berolah raga ringan saat berpuasa. Olah raga ringan tetap dapat dilakukan, misalnya dengan jalan kaki selama 30 menit sebelum berbuka.

4. Tetap konsumsi obat-obatan diabetes sesuai dengan rekomendasi dokter saat ramadhan.

Sumber

1. Kemenkes. (2020). Langkah-Langkah Pencegahan bagi Penyandang Diabetes Melitus di Masa Pandemi Covid-19. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.

2. Akande, AA. Bojuwoye, BJ. Katibi, IA. Okesina, AB. (2001). Blood Sugar Control among Fasting Muslim with Type 2 Diabetes Mellitus in Ilorin . Nigerian Journal of Medicine : Journal of the National Association of Resident Doctors of Nigeria.