Pterigium

Pterigium

PTERIGIUM

Reviewed by: dr. Kieran Abraham Nugroho

 

Pterigium

Pterigium adalah pertumbuhan jaringan/daging yang abnormal, menonjol, dan berbentuk segitiga menyerupai sayap serangga yang dimulai dari sudut mata. Penyebab utama pterigium adalah paparan sinar UV dalam jangka panjang, sehingga kejadiannya berhubungan dengan tinggal di daerah yang terpapar sinar matahari sepanjang tahun dan pekerjaan di luar ruangan yang terkena sinar matahari secara langsung. Kondisi ini pada tahap awal umumnya tidak menimbulkan gejala, akan tetapi pada tahap lanjut bisa menimbulkan gangguan penglihatan jika tidak ditangani. Penanganannya dapat berupa pemberian obat tetes mata atau operasi jika diindikasikan.

 

Faktor Resiko dan Penyebab Pterigium

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan tumbuhnya pterigium:

·         Tinggal di daerah tropis

·         Bekerja atau beraktivitas di luar ruangan sehingga terpapar sinar matahari dalam jangka panjang

·         Mata sering terpapar angin, debu, dan asap yang menyebabkan iritasi kronis

·         Usia tua

·         Kekurangan vitamin A

·         Infeksi human papilloma virus (HPV)

·         Diturunkan secara genetik

 

 

Klasifikasi Pterigium

Pterigium dapat dibagi menjadi beberapa derajat berdasarkan pertumbuhan jaringannya:

·         Derajat 1

Pertumbuhan pterigium tidak melewati limbus (batas bagian putih dan berwarna dari mata), belum mencapai kornea

·         Derajat 2

Pertumbuhan pterigium sudah melewati limbus, tetapi tidak lebih dari 2mm melewati batas kornea

·         Derajat 3

Pertumbuhan pterigium sudah lebih dari 2mm melewati batas kornea, tetapi belum menghalagi aksis visual (lapangan pandang) sepenuhnya

·         Derajat 4

Pertumbuhan pterigium sudah menutupi aksis visual (lapangan pandang), sehingga menyebabkan kebutaan

 

Tanda dan Gejala Pterigium

Mata yang mengalami pterigium dapat mengalami tanda dan gejala berupa:

·         Peradangan berupa pembengkakan dan kemerahan pada konjungtiva mata (konjungtivitis)

·         Mata kering

·         Mata berair berlebihan

·         Rasa gatal dan sensasi terdapat benda asing di mata

·         Rasa sakit seperti terbakar pada mata

·         Ukuran lesi atau jaringan tumbuh yang terus bertambah menyebabkan gangguan penampilan

·         Gangguan penglihatan berupa penglihatan kabur atau ganda, terutama jika ukuran pterigium sudah besar

 

Penanganan Pterigium

Pengobatan pterigium bergantung pada derajat keparahan pterigium yang dialami, jika tidak menimbulkan gejala maka umumnya tidak diperlukan pengobatan dan hanya perlu terapi konservatif melindungi mata dan kontrol rutin pemeriksaan mata. Jika timbul gejala yang mengiritasi mata akibat pterygium dapat dipakai obat tetes air mata artifisial yang dijual bebas atau diberikan tetes mata yang mengandung steroid untuk jangka pendek pada gejala yang berat.

Dokter umumnya akan menyarankan untuk penderita pterigium untuk melindungi mata dari sinar UV dengan menggunakan kacamata hitam dan topi, agar dapat menghambat pertumbuhan pterigium lebih lanjut. Pada pterigium yang sudah menyebabkan gejala gangguan penglihatan atau atas keinginan penderita untuk menghilangkan pterigium, maka satu-satunya cara yang dapat dilakukan adalah dengan operasi untuk mengangkat jaringan pterigium, karena penyakit ini tidak dapat hilang dengan sendirinya.   

 

 

Komplikasi Pterigium

Pterigium dapat menimbulkan berbagai komplikasi terutama pada derajat tinggi seperti astigmatisme atau mata silindris akibat jaringan abnormal yang tumbuh dapat menarik dan mengubah bentuk dari kornea. Selain itu, jika dibiarkan tumbuh terus pterygium dapat menyebabkan kebutaan atau meninggalkan bekas luka pada kornea sehingga penglihatan terganggu. Setelah menjalani operasi pengangkatan pterigium, kekambuhan dimana jaringan abnormal tumbuh kembali dapat terjadi lagi.

 

Kapan harus ke dokter?

·         Jika pterigium mulai menyebabkan gangguan penglihatan

·         Jika pterigium mengalami iritasi atau inflamasi

·         Jika pertumbuhan jaringan pterigium berlangsung cepat dan progresif ke arah tengah mata

Referensi:

1.       Cleveland Clinic, 2024; Pterygium (Surfer's Eye) (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22497-pterygium-surfers-eye)

2.       NCBI, Prathama Sarkar; Koushik Tripathy., 2023; Pterygium (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558907/)

3.       American Optometric Association, 2025; Pterygium (https://www.aoa.org/healthy-eyes/eye-and-vision-conditions/pterygium)

4.       Canadian Association of Optomertists, 2025; Pterygium (https://opto.ca/eye-health-library/pterygium)