
PITRIASIS VERSIKOLOR
Reviewed by: dr. Kieran Abraham Nugroho
Pitriasis Versikolor (PV)
Pitriasis versikolor atau lebih dikenal sebagai panu merupakan infeksi tidak menular yang disebabkan oleh jamur spesies Malassezia yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak bersisik disertai perubahan warna kulit umunya pada dada dan punggung. Panu paling sering menyerang dewasa muda dan sedikit lebih umum terjadi pada pria daripada wanita, serta kejadiannya lebih banyak di daerah yang beriklim panas dan lembab. Berbagai obat antijamur dalam bentuk krim, losion, atau shampoo dapat membantu mengatasi panu.
Penyebab Pitriasis Versikolor
Panu disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari mikroorganisme jamur spesies Mallasezia pada kulit, dimana diketahui terdapat 14 jenis dari jamur tersebut, dan yang paling sering dijumpai sebagai penyebab panu adalah M. furfur, M. globosa , M. restricta , dan M. sympodialis. Jamur ini hidup dalam lingkungan yang hangat, lembap, dan berminyak. Beberapa faktor yang memicu pertumbuhan jamur ini adalah:
· Cuaca yang hangat dan lembab
· Berkeringat berlebihan
· Kulit berminyak
· Perubahan hormonal
· Sistem kekebalan tubuh yang melemah
Tanda dan Gejala Pitriasis Versikolor
Tanda dan gejala yang timbul pada orang yang mengalami panu :
· Bercak pada batang tubuh, leher, dan/atau lengan berupa perubahan warna kulit menjadi cokelat tembaga, lebih pucat daripada kulit di sekitarnya, atau merah muda
· Bercak dapat disertai kulit kering dan bersisik
· Rasa gatal pada sekitar kulit yang terkena panu
Diagnosis Pitriasis Versikolor
Untuk mengetahui apakah anda menderita panu atau pitriasis versikolor, diperlukan pemeriksaan ke dokter untuk melihat riwayat perjalanan penyakit, bercak lesi yang sedang dialami, dan beberapa pemeriksaan penunjang lainnya seperti:
· Pemeriksaan Lampu Wood (cahaya hitam)
· Pemeriksaan mikroskop bahan sediaan kerokan kulit
· Dermoskopi pitriasis versikolor
· Kultur jamur
· Biopsi kulit
Penanganan Pitriasis Versikolor
Panu dapat diobati dengan obat antijamur baik dalam bentuk krim, losio, atau sampo yang dioleskan ke kulit untuk lesi/bercak yang masih kecil. Sedangkan, untuk panu yang lebih berat dan meluas dapat dipakai obat antijamur oral. Beberapa obat antijamur ini ada yang dijual bebas dan ada yang memerlukan resep dokter. Obat antijamur yang biasanya digunakan untuk mengatasi panu adalah:
· Sampo Selenium sulfida 2,5%
· Klotrimazol
· Mikonazol
· Terbinafin
· Ketokonazol topikal
· Flukonazol
· Itrakonazol
Selain itu usaha menjaga diri sendiri agar panu tidak meluas dan kambuh kembali juga perlu. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain:
· Menjaga kulit tetap kering dan menghindari keringat berlebihan
· Memakai pakaian yang longgar dan dapat menyerap keringat
· Menghindari pajanan sinar UV langsung dengan memakai tabir surya, topi, dan sebagainya
· Mengaplikasikan ulang sampo selenium sulfida sebulan sekali untuk mencegah kekambuhan
Perlu diketahui bahwa perubahan warna kulit dapat menetap selama beberapa minggu sampai beberapa bulan, walaupun jamur telah berhasil dieradikasi dengan pengobatan.
Kapan harus ke dokter?
· Jika bercak panu bertambah luas secara cepat, tanpa adanya tanda-tanda berhenti.
· Jika bercak tidak membaik dengan pengobatan sendiri memakai obat yang dijual bebas.
· Jika setelah sembuh, bercak timbul kembali.
Referensi:
1. BAD, 2023; Pityriasis versicolor (https://www.bad.org.uk/pils/pityriasis-versicolor/)
2. Mehdi Karray, William P.McKinney, NCBI, 2024; Tinea Versicolor (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482500/)
3. DermNet, 2021; Pityriasis versicolor (https://dermnetnz.org/topics/pityriasis-versicolor)
4. Mayo Clinic, 2024; Tinea versicolor (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tinea-versicolor/symptoms-causes/syc-20378385)