Mencegah Kanker Kolorektal

Mencegah Kanker Kolorektal

Cara paling efektif untuk mengurangi risiko kanker kolorektal dengan melakukan skrining (deteksi dini) secara rutin mulai dari usia 50 tahun. Artikel ini akan memberikan informasi mengenai kanker kolorektal dan bagaimana mengatasi risiko kanker kolorektal.

Apa itu kanker kolorektal ?

Kanker kolorektal berada di posisi ke 4 terbanyak di Indonesia. Kanker kolorektal adalah kanker yang berasal dari usus besar dan dapat berkembang di usia berapapun, namun paling sering dialami pada orang tua diatas 50 tahun.

Kanker kolorektal berada di posisi ke 4 terbanyak di Indonesia. Kanker kolorektal adalah kanker yang berasal dari usus besar dan dapat berkembang di usia berapapun, namun paling sering dialami pada orang tua diatas 50 tahun.

Skrining kanker kolorektal dapat mendeteksi prakanker polip sehingga dapat diobati sebelum berubah menjadi kanker dan juga mencegah penyebaran kanker ke seluruh tubuh.

Gejala

Di sela-sela pemeriksaan rutin, perhatikan tanda-tanda peringatan dini kanker kolorektal ini:

  • Perubahan dalam buang air besar, termasuk diare, sembelit atau perubahan signifikan dalam konsistensi tinja
  • Pendarahan dari rektum
  • BAB berdarah
  • Rasa tidak nyaman yang berkepanjangan di perut (kram atau nyeri).
  • Kelelahan
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

Kenapa skrining kolorektal adalah pencegahaan terbaik?

Kanker kolorektal tidak memberikan gejala pada stadium awal kanker. Oleh sebab itu skrining sangat penting untuk dilakukan sehingga pemberian pengobatan dapat dilakukan lebih awal.

Pada umumnya, skrining direkomendasikan untuk orang yang berusia 50 tahun ke atas. Akan tetapi, orang orang yang mempunyai risiko disarankan untuk melakukan skrining lebih awal.

Siapa saja yang berisiko?

Beberapa golongan orang memang berisiko terkena kanker kolorektal dibandingkan yang lain.

1. Usia

Kanker kolorektal paling sering menyerang orang yang berusia di atas 50 tahun. Semakin tua seseorang berusia, maka kemungkinan sel tubuh mengalami mutase lebih tinggi dan dapat menghindari sistem imun kemudian berkembang menjadi kanker.

2. Riwayat keluarga kanker kolorektal

Jika salah satu keluarga atau saudara menderita kanker kolorektal, maka Anda mempunyai kemungkinan lebih tinggi dibandingkan orang lain untuk menderita kanker kolorektal. Faktanya, 1 per 3 dari orang yang menderita kanker kolorektal mempunyai riwayat keluarga dengan kanker kolorektal. Ada beberapa sindrom yang diturunkan secara genetik dan memberikan risiko yang jauh lebih tinggi (hingga 20 kali) terkena kanker kolorektal.

3. Penyakit radang yang kronis

Mempunyai kondisi usus yang tidak sehat seperti inflammatory bowel disease (IBD), ulcerative colitis, dan Crohn’s disease dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kolorektal.

Faktanya, IBD merupakan risiko signifikan untuk berkembangnya kanker kolorektal. Menurut penelitian yang ada, peradangan kronis atau peradangan yang lama dipercaya dapat memulai proses terjadinya kanker.

4. Diet yang rendah serat tinggi lemak

Diet rendah serat sering dikaitkan dengan kanker kolon. Diet tinggi serat menurunkan jumlah kalori yang dimakan dan membantu Anda untuk menjaga berat badan. Hal ini penting untuk menurunkan risiko terkena kanker.

5. Kurang aktif

Sebuah studi menemukan bahwa kurangnya aktivitas fisik berhubungan dengan peningkatan risiko beberapa kanker, salah satunya kanker kolorektal.

Menghabiskan banyak waktu untuk duduk masih bisa merugikan bahkan bagi orang yang berolahraga secara teratur. Risiko terkena kanker kolorektal meningkat sebesar 8% dengan setiap peningkatan 2 jam untuk duduk.

6. Kencing Manis

Resistensi insulin merupakan ciri-ciri penderita diabetes yang dimana dapat menyebabkan peningkatan risiko terkena kanker kolorektal.

7. Obesitas

Kelebihan berat badan tidak berarti Anda pasti menderita kanker, akan tetapi kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko untuk terkena kanker dibandingkan berat badan yang normal.

Menurut salah satu penelitian, sekitar 11% kasus kanker kolorektal di Eropa berhubungan dengan obesitas dan berat badan berlebih. Hasil data juga menunjukkan bahwa laki-laki yang obesitas risiko mengalami kanker kolorektal meningkat 30 – 70%.

8. Merokok

Merokok berkaitan dengan kejadian kanker kolorektal. Menurut sebuah studi oleh American Association for Cancer Research (AACR), kejadian kanker kolorektal secara signifikan lebih tinggi pada perokok dan mantan perokok.

9. Alkohol

Semakin banyak Anda minum, semakin besar risiko terkena kanker. Bahkan minum dalam jumlah sedang terbukti meningkatkan risiko kanker kolorektal. Penelitian telah menunjukkan hubungan positif antara konsumsi alkohol dan risiko pembentukan polip. Metabolisme alkohol dalam tubuh melibatkan konversi etanol yang dapat memiliki efek kanker pada usus besar.

Pencegahan

Berikut ini adalah beberapa tindakan pencegahan yang dapat membantu untuk mengurangi risko kanker kolorektal

1. Makan makanan yang sehat dan bergizi

Vitamin, mineral, serat dan antioksidan merupakan komponen penting dari diet sehat untuk mencegah kanker. Memasukkan buah buahan dan sayur-sayuran dalam diet Anda adalah cara yang baik untuk mengurangi risiko terkena kanker.

2. Kurangi konsumsi alkohol

Batasi jumlah alkohol yang Anda minum. Risiko untuk terkena kanker kolorektal semakin meningkat jika Anda minum lebih dari empat gelas sehari. Untuk laki-laki batasan maksimal alkohol adalah 2 gelas, dan untuk perempuan satu gelas.

Satu gelas di definisikan sebagai:

  • 30 ml minuman beralkohol
  • 140 ml wine
  • 340 ml bir

Mengurangi konsumsi alkohol sangatlah susah apalagi jika Anda adalah seorang peminum berat. Dokter dan konselor yang ada siap membantu Anda untuk mengurangi konsumsi minuman alkohol.

3. Berhenti merokok

Rokok mengandung bahan-bahan karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Nikotin dalam rokok bisa membuat kecanduan seperti narkoba dan membuat seseorang kesulitan berhenti merokok. Anda dapat berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui cara berhenti dari rokok.

4. Meningkatkan aktivitas fisik

Mengurangi waktu untuk duduk mungkin berguna dalam mencegah kanker. Menurut National Cancer Institute, olahraga akan meningkatkan kadar antioksidan dan membantu memperbaiki DNA. Ini juga dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan sistem kekebalan Anda.

Kapan harus ke IGD terdekat?

Segara cari perawatan medis jika mengalami kondisi seperti:

  • Rasa sakit yang ekstrim dan konstan di perut
  • Rasa kembung
  • BAB yang tidak teratur dan menyakitkan
  • Kesulitan berdiri

Sumber

  • Colon cancer. Retrieved on 3 May 2020 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/colon-cancer/symptoms-causes/syc-20353669
  • Chun, C (2019). Everything you need to know about colon cancer. Retrieved on 3 May 2020 from https://www.medicalnewstoday.com/articles/150496#treatment-options
  • Henrickson, N. (2015) Family history and the natural history of colorectal cancer: systematic review. Retrieved on 8 May 2020 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4955831/
  • Kim, E and Chang, D. (2014) Colorectal cancer in inflammatory bowel disease: The risk, pathogenesis, prevention and diagnosis. Retrieved on 8 May 2020 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4123369/
  • Sedentary behavior increases the risk of certain cancers. Retrieved on 8 May 2020 from https://academic.oup.com/jnci/article/106/7/dju206/1010488
  • Bardou M, Barkun AN, Martel M. (2013) Obesity and colorectal cancer. Retrieved on 8 May 2020 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23481261
  • Hannan, L. (2009) The Association between Cigarette Smoking and Risk of Colorectal Cancer in a Large Prospective Cohort from the United States. Retrieved on 8 May 2020 from https://cebp.aacrjournals.org/content/18/12/3362
  • Rossi, M. (2018) Colorectal Cancer and Alcohol Consumption–Populations to Molecules. Retrieved on 8 May 2020 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5836070/
  • Ratini, M. (2018) How Drinking Alcohol Raises Cancer Risk. Retrieved on 8 May 2020 from https://www.webmd.com/cancer/cancer-alcohol-cancer-link#2