
Moluskum Kontagiosum
Moluskum Kontagiosum adalah infeksi kulit menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini menyebabkan timbulnya satu atau beberapa benjolan seperti mutiara (papul) pada kulit penderita. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak dan dapat bertahan selama beberapa bulan hingga beberapa tahun. Pengobatan dapat membantu menghilangkan infeksi dan mempercepat proses penyembuhan, namun penyakit ini juga dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Penyebab Moluskum Kontagiosum
Penyakit ini disebabkan oleh virus moluskum kontagiosum yang merupakan virus DNA dari famili poxvirus . Virus ini dapat menyebar melalui beberapa cara, seperti:
· Kontak fisik dengan kulit yang terinfeksi
· Menyentuh benda yang terkontaminasi (pakaian, handuk, mainan)
· Penyebaran melalui autoinokulasi ke kulit normal setelah penderita mengorek lesi
Faktor risiko Moluskum Kontagiosum
Resiko tertular moluskum kontagiosum dapat meningkat pada:
· Anak-anak usia 1-10 tahun, terutama yang memiliki eksim
· Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
· Tinggal di daerah dengan ilkim yang hangat dan lembab
· Tinggal di lingkungan yang padat
· Orang yang aktif secara seksi
Tanda dan Gejala Moluskum Kontagiosum
Tanda dan gejala yang dapat ditimbulkan akibat infeksi moluskum kontagiosum berupa :
· Benjolan kecil berbentuk kubah seperti jerawat (papula) dengan ukuran 2-5mm
· Papula dapat berwarna putih, sama dengan warna kulit alami, atau merah muda hingga ungu
· Papul memiliki lekukan kecil ( delle ) di bagian tengahnya
· Papul dapat mengeluarkan carian putih atau zat padat seperti nasi (badan moluskum) dari bagian tengahnya
· Rasa gatal
· Rasa nyeri bila mengalami infeksi sekunder
Lesi moluskum kontagiosum pada tubuh umumnya dapat ditemukan pada wajah, leher, lengan, kaki, alat kelamin, perut, dan paha bagian dalam.
Penanganan Moluskum Kontagiosum
Pengobatan moluskum kontagiosum terkadang tidak diperlukan karena dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi memerlukan waktu 6 bulan sampai 2 tahun. Namun dapat saja terjadi infeksi berulang virus ini.
Berbagai jenis pengobatan juga dapat dipakai untuk mengobati kondisi ini, seperti:
· Untuk menghilangkan papul dapat dilakukan tindakan seperti mengeluarkan isi papul dengan komedo ekstraktor atau kuretase, bedah beku (krioterapi), bedah laser, dan tindakan lainnya
· Penggunaan obat topikal pada kulit seperti kantaridin, podofilotoksin (dikontraindikasikan pada wanita hamil), kalium hidroksida, asam salisilat, benzoil peroksida, dan tretinoin
Pencegahan Moluskum Kontagiosum
Pencegahan dapat dilakukan dengan:
· Menghindari kontak langsung dengan orang yang memiliki lesi kulit
· Membersihkan benda yang terkontaminasi
· Tidak memakai baju, handuk, atau benda lain yang dipakai oleh penderita moluskum kontagiosum
· Menjaga higenitas diri dengan mandi dan mencuci tangan secara teratur
· Menutup lesi dengan pakaian atau perban agar menghindari kontak dengan kulit sekitar atau kulit orang lain
· Meningkatkan imunitas dengan makan makanan bergizi dan vitamin
· Hindari menyentuh atau menggaruk lesi
Kapan harus ke dokter?
· Jika timbul lesi kulit khas moluskum kontagiosum (benjolan dengan lekukan di tengahnya).
· Jika lesi yang sudah ada terus bertambah atau timbul peradangan (tanda infeksi).
Referensi:
1. CDC, 2025; Moluskum Kontagiosum ( https://www.cdc.gov/molluscum-contagiosum/about/index.html )
2. Talel Badri; Grishma R. Gandhi; NCBI, 2023; Moluskum Kontagiosum ( https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441898/ )
3. Asosiasi Akademi Dermatologi Amerika, 2025; Moluskum Kontagiosum ( https://www.aad.org/public/diseases/az/molluscum-contagiosum-overview )
4. Klinik Mayo, 2024; Moluskum kontagiosum ( https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/molluscum-contagiosum/symptoms-causes/syc-20375226 )
5. Klinik Cleveland, 2023; Moluskum kontagiosum ( https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12175-molluscum-contagiosum )