
DERMATITIS KONTAK IRITAN
Diulas oleh: dr. Kieran Abraham Nugroho
Dermatitis Kontak Iritan (DKI)
Derma kontaktitis iritan (DKI) adalah ruam pada kulit yang disebabkan oleh rekasi peradangan akibat teriritasi suatu zat dari luar tubuh seperti bahan kimia, deterjen, minyak atau zat iritan lainnya . Penyakit ini menyebabkan pembengkakan, rasa gatal dan tidak nyaman pada area kulit yang terkena. Dengan menghindari penyebab utama ruam dapat membantu meringankan gejala yang sedang dialami dan mencegah timbulnya ruam kembali.
Penyebab DKI
Derma kontaktitis iritan merupakan reaksi kulit non-alergi yang terjadi ketika paparan suatu iritan merusak lapisan luar kulit. Pada sebagian orang ruam dapat timbul setelah satu kali terpapar terhadap iritan kuat, sedangkan pada sebagian lainnya dapat muncul ruam setelah terpapar berulang kali terhadap iritan lemah. Seiring berjalannya waktu sebagian orang yang mengalami DKI dapat mengembangkan toleransi terhadap iritan yang menyebabkan ruam pada dirinya. Iritan yang umumnya menyebabkan DKI:
· Pelarut
· Sarung tangan karet
· Udara
· Sabun
· Pemutih dan deterjen
· Pewarna rambut
· Pupuk dan pestisida
· Tanaman
· Cat dan pernis
· Produk pembersih
· Asam
Faktor resiko DKI
Resiko kontak dermatitis iritan meningkat pada orang dengan riwayat dermatitis atopik sebelumnya atau memiliki riwayat keluarga dengan alergi atau dermatitis. Selain itu, risikonya juga meningkat pada orang dengan pekerjaan dan hobi tertentu yang sering terpapar iritan seperti:
· Petani
· Pekerja konstruksi
· Petugas kebersihan
· Mekanik
· Penata rambut atau bekerja di salon
· Petugas kesehatan
· Penyelam atau perenang
· Koki dan orang yang bekerja di dapur
· Bekerja di toko bunga
Tanda dan Gejala DKI
Tanda dan gejala kontak dermatitis sangat bervariasi berupa:
· Ruam yang gatal
· Kulit menjadi kemerahan (eritema)
· Pembengkakan dengan rasa terbakar atau nyeri
· Ruam berupa benjolan dan lepuh
· Ruam dapat disertai cairan dan kerak
· Kulit kering, pecah-pecah, dan bersisik
· Timbul bercak-bercak kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi)
· Kulit menebal pada kasus yang sudah lama atau sering berulang
Penanganan DKI
Untuk mengetahui Anda menderita DKI, diperlukan pemeriksaan oleh dokter dimana perlu ditanyakan riwayat medis lengkap, pekerjaan penderita, pemeriksaan fisik, dan meninjau gejala-gejala yang dialami. Tidak terdapat tes yang spesifik untuk DKI, namun beberapa pertanyaan untuk mencari tahu zat iritan penyebab DKI disertai pemeriksaan kulit untuk menilai ruam dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis DKI.
Tatalaksana DKI fokus dalam menghindari zat iritan penyebab, mengobati ruam kulit dan mengurangi gejala yang dialami yang dapat dilakukan dengan:
· Penghindaran terhadap zat iritan
Mengidentifikasi zat iritan penyebab lalu menghindarinya atau meminimalkan paparannya
· Obat untuk meredakan peradangan dan rasa gatal
Pemakaian obat seperti golongan antihistamin dan steroid yang dapat dipakai sebagai krim pada kulit atau dimakan untuk mengurangi gejala yang dialami dan mempercepat proses penyembuhan. Lebih baik berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat dengan dosis yang tepat
Pencegahan DKI
Pencegahan DKI dapat dilakukan dengan:
· Menghindari zat iritan penyebab ruam yang telah diketahui
· Memilih produk sabun dan pembersih yang tidak mengiritasi kulit
· Segera cuci tangan dan kulit setelah kontak dengan bahan iritan
· Melindungi tangan dan kulit dari iritan, misalnya dengan sarung tangan plastik ketika melakukan kegiatan atau pekerjaan yang berhubungan dengan iritan
· Memakai pelembab yang tidak mengiritasi dengan rutin
· Mengompres atau merendam bagian kulit yang kontak atau telah muncul ruam dengan air dingin
Kapan harus ke dokter?
· Jika ruam yang timbul sangat gatal dan nyeri hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
· Jika ruam sangat luas atau mengenai daerah mata, mulut, wajah atau alat kelamin.
· Jika ruam tidak membaik setelah seminggu, meskipun sudah menghindari iritan.
· Jika ruam mengalami infeksi yang ditandai dengan timbulnya demam dan keluarnya nanah dari ruam.
Referensi:
1. Klinik Cleveland, 2023; Dermatitis Kontak ( https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6173-contact-dermatitis )
2. Mayo Clinic, 2024; Dermatitis kontak ( https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/contact-dermatitis/symptoms-causes/syc-20352742 )
3. Kajal Patel; Rosemary Nixon., 2021; Dermatitis Kontak Iritasi — Tinjauan ( https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8989112/ )
4. Graham Litchman; Pragya A.Nair; Amber R. Atwater; Beenish S.Bhutta., 2023; Hubungi Dermatitis ( https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459230/ )