Bulimia Nervosa

Bulimia Nervosa

Bulimia nervosa adalah gangguan makan yang sangat penting untuk ditangani dengan cepat. Komplikasi yang serius dapat terjadi bahkan berakibat fatal. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bulimia, Anda dapat menyimak artikel berikut ini.

Gambaran

Bulimia nervosa umumnya disebut bulimia, adalah gangguan jiwa yang dapat mengancam jiwa. Tanda dari bulimia adalah makan berlebihan yang tidak dapat dikendalikan. Hal ini juga disertai dengan perilaku memuntahkan kembali atau menyalahgunakan laksatif.

Penderita bulimia akan mencoba untuk mengurangi kalori yang dimakan dengan berbagai metode agar berat badan tidak bertambah. Perilaku tidak bisa mengendalikan makanan yang dikonsumsi dapat terjadi selama beberapa kali dalam sehari ataupun beberapa kali dalam seminggu.

Terdapat 2 cara yang dilakukan penderita bulimia dalam mengurangi asupan kalori:

  • Penderita yang memuntahkan kembali makanan yang dimakan atau penyalahgunaan laksatif, diuretik atau obat-obatan lain.
  • Penderita yang tidak muntah tetapi mempunyai perilaku seperti berpuasa ataupun berolahraga berlebihan.

Penderita bulimia akan lebih memperhatikan berat badan dan bentuk tubuh serta memberi penilaian kepada diri sendiri dengan tegas dan kasar. Bulimia sulit untuk diatasi karena terkait dengan citra diri dan bukan hanya mengenai makanan. Perawatan yang efektif akan membantu diri merasa lebih baik, dapat menerapkan pola makan yang lebih sehat, dan mengurangi komplikasi serius.

Gejala

Tanda dan gejala bulimia mungkin seperti:

  • Sangat peduli dengan bentuk dan berat badan tubuh.
  • Penderita biasanya memiliki berat badan normal atau diatas berat badan rata-rata.
  • Merasa takut ketika berat badan bertambah.
  • Makan dalam jumlah besar secara tidak normal dalam sekali makan.
  • Tidak dapat mengendalikan diri ketika makan.
  • Berolahraga secara berlebihan.
  • Memaksa diri untuk muntah atau berolahraga berlebihan agar berat badan tidak bertambah setelah makan besar.
  • Cemas berlebihan.
  • Depresi.
  • Tenggorokan terasa nyeri.
  • Lelah berlebihan.
  • Menggunakan pencahar dan diuretik setelah makan saat tidak diperlukan.
  • Berpuasa secara berlebihan dan membatasi kalori atau menghindari makanan tertentu di saat makan malam.
  • Menggunakan suplemen makanan atau produk herbal secara berlebihan untuk menurunkan berat badan.

Tingkat keparahan bulimia ditentukan oleh berapa kali Anda muntah dalam seminggu, biasanya setidaknya sekali seminggu selama setidaknya tiga bulan.

Kapan harus ke dokter?

Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami gejala bulimia.

Hubungi dokter atau profesional kesehatan mental tentang gejala dan perasaan bulimia yang Anda alami atau jika Anda mengalami kesulitan berobat, Anda dapat mencari bantuan terhadap teman, orang yang Anda percayai, guru, pemimpin agama atau dan lainnya. Berbicara dengan mereka akan membantu Anda untuk mendapatkan pengobatan bulimia.

Pertolongan untuk orang yang mengalami gejala bulimia

Jika Anda merasa orang yang Anda cintai mengalami gejala bulimia, Anda dapat membicarakan secara terbuka dan jujur ​​tentang kekhawatiran Anda. Usahakan untuk tidak memaksa mereka, beri dukungan dan selalu bersama dengan mereka. Hal ini sangat penting agar mereka mengetahui bahwa Anda ada disana tanpa memiliki tujuan untuk menghakimi mereka. Penderita bulimia mungkin hanya membutuhkan Anda untuk mendengar atau membutuhkan bantuan untuk melakukan janji temu dengan dokter.

Penderita bulimia umumnya memiliki berat badan normal atau hanya sedikit kelebihan berat badan, oleh sebab itu kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka mengalami bulimia.

Beberapa tanda dan gejala yang harus diberikan perhatian serius jika teman atau keluarga mengalami:

  • Sering khawatir atau mengeluh mengalami kegemukan.
  • Berpikir negatif tentang citra tubuh sendiri.
  • Makan makanan dalam jumlah besar yang tidak biasa secara berulang dalam sekali makan, terutama makanan yang biasanya dihindari.
  • Diet ketat atau puasa setelah makan berlebihan.
  • Tidak mau makan di depan umum atau di depan orang lain.
  • Pergi ke kamar mandi sesudah makan, selama makan atau dalam waktu yang lama.
  • Memiliki luka, bekas luka atau kapalan di buku-buku jari atau tangan.
  • Mengalami gigi atau gusi yang rusak.
  • Berat badan yang berubah.
  • Bengkak di tangan dan kaki.
  • Pembengkakan wajah dan pipi karena pembesaran kelenjar.

Penyebab

Penyebab pasti dari bulimia tidak diketahui. Banyak kombinasi faktor yang berperan dalam perkembangan gangguan makan, seperti genetika, biologi, kesehatan emosional, ekspektasi masyarakat, dan masalah lainnya.

Faktor Risiko

Faktor risiko mengalami bulimia akan lebih tinggi pada jenis kelamin perempuan daripada laki-laki. Meskipun bulimia dapat memengaruhi siapapun dengan usia atau berat badan berapapun. Bulimia sering dimulai pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko bulimia seperti:

  • Biologi. Orang yang kerabatnya (saudara kandung, orang tua atau anak-anak) mengalami kelainan makan cenderung akan mengalami kelainan makan juga, hal ini menunjukkan kemungkinan adanya hubungan genetik.
  • Masalah psikologis dan emosional . Masalah psikologis dan emosional, seperti depresi, gangguan kecemasan atau gangguan penggunaan zat terkait memiliki hubungan erat dengan gangguan makan. Orang dengan bulimia mungkin merasa negatif tentang diri mereka sendiri. Pada beberapa kasus, peristiwa traumatis dan stres lingkungan dapat menjadi faktor penyebabnya.
  • Diet. Orang yang diet berisiko lebih tinggi mengalami gangguan makan. Banyak orang dengan bulimia sangat membatasi kalori disaat ingin makan, yang dapat memicu keinginan untuk makan lebih banyak dan kemudian memuntahkannya. Pemicu lain untuk makan berlebihan yaitu stres, citra diri yang buruk, makanan, dan kebosanan.
  • Faktor sosial

Komplikasi

Komplikasi yang disebabkan oleh bulimia dapat bersifat serius dan mengancam jiwa. Komplikasi tersebut seperti:

  • Merasa diri tidak berharga dan berpikiran negatif hingga memiliki masalah dengan hubungan dan fungsi sosial.
  • Dehidrasi, yang dapat menyebabkan masalah medis utama, seperti gagal ginjal.
  • Masalah jantung, seperti detak jantung tidak teratur atau gagal jantung.
  • Kerusakan gigi parah dan penyakit gusi dikarenakan asam dari muntah merusak lapisan luar gigi.
  • Esofagus yang meradang.
  • Pembengkakan kelenjar dekat pipi.
  • Masalah ginjal.
  • Siklus menstruasi yang tidak teratur.
  • Masalah pencernaan.
  • Ketidakseimbangan elektrolit.
  • Kecemasan, depresi, gangguan kepribadian atau gangguan bipolar.
  • Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan.
  • Melukai diri sendiri, pikiran untuk melukai atau bunuh diri.

Pencegahan

Pencegahan bulimia saat ini belum ada langkah yang pasti. Walaupun tidak ada cara pasti untuk mencegah bulimia, ketika teman, keluarga atau sahabat mengalami bulimia, Anda dapat mengarahkan mereka untuk menerapkan perilaku yang lebih sehat. Tindakan yang dapat dilakukan:

  • Tumbuhkan dan perkuat citra tubuh yang sehat, bantu mereka membangun kepercayaan diri.
  • Membiasakan makan bersama dengan keluarga.
  • Hindari pembicaraan yang menyangkut dengan berat badan di rumah. Namun fokus pada gaya hidup sehat.
  • Hindari diet, terutama bila melibatkan perilaku pengendalian berat badan yang tidak sehat, seperti puasa, menggunakan suplemen penurun berat badan atau obat pencahar, atau muntah yang diinduksi sendiri.
  • Konsultasi dengan dokter. Dia dapat membantu untuk mengidentifikasi indikator awal gangguan makan dan membantu mencegah perkembangannya.

Sumber

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bulimia/symptoms-causes/syc-20353615 . Diakses pada 30 Maret 2022

Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/eating-disorders/bulimia-nervosa . Diakses pada 30 Maret 2022.

Healthline. https://www.healthline.com/health/bulimia-nervosa#complications . Diakses pada 30 Maret 2022